Ma’had
Darul Qur’an Walhadist Al-Majidiyah Assyafi’iyah Nahdlatul Wathan Anjani yang
disingkat MDQH NW yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin
Nahdlatul Wathan Anjani dengan mengkhususkan mengkaji kitab kuning atau kitab
ulama’-ulama’ Salafusshalih yang metode belajarnya dengan metode halaqah.
MDQH sejak didirikan Al-Magrufullahu Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1386 H, atau pada tahun 1965 M, bertujuan untuk membentuk kader-kader ulama, tuan guru dan para ustazd/ustazah yang mengisi Masjid dan Madrasah. MDQH NW Anjani model kurikulumnya seratus persen (100%) bidang agama islam dan
penguasaan kitab kuning atau dalam istilah lain yaitu kitab gundul.
MDQH sejak didirikan Al-Magrufullahu Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1386 H, atau pada tahun 1965 M, bertujuan untuk membentuk kader-kader ulama, tuan guru dan para ustazd/ustazah yang mengisi Masjid dan Madrasah. MDQH NW Anjani model kurikulumnya seratus persen (100%) bidang agama islam dan
penguasaan kitab kuning atau dalam istilah lain yaitu kitab gundul.
Ma’had
Darul Qur’an Walhadist Al-Majidiyah Assyafi’iyah Nahdlatul Wathan Anjani sejak
berdirinya sampai sekarang masa belajarnya empat tahun bagi santri laki-laki
dan tiga tahun bagi santri perempuan, dengan menggunakan busana putih-putih
bawah dan atas serta belajarnya dengan metode duduk bersila atau yang lebih
dikenal dengan metode halaqah, dibimbing oleh para Masyaikh (Dosen) sebagian
besar Alumnus Madrasah Assaulatiyah Makkah Al-Mukarromah, ini sesuai dengan
tradisi yang ditinggalkan oleh pendiri
MDQH NW Anjani yakni Al-Magfurullahu Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin
Abdul Madjid, dari santri tingkat satu sampai dengan tingkat empat 70% mampu
menbaca kitab kuning atau kitab gundul sesuai dengan kaidah Nahwu dan Saraf.